Langsung ke konten utama

Bandara




Ditengah kepadatan penumpang dalam menunggu bagasi di bandara Soetta waktu itu, ada seorang ibu bertanya "mau kemana dek?" lalu saya menjawab dan ternyata ibu dan kedua anaknya mau ke tujuan yang sama yaitu ke Bandung.

"Ke Bandung dengan apa dek?" tanya sang ibu.
"Dengan bus bu" jawab saya. "Oh kalau begitu sama kami ya ke Bandung." Lanjut sang ibu.
Setelah kami mengambil bagasi-bagasi kami, kami langsung mencari bus namun tak kunjung dapat. Lalu kami ditawari travel oleh seorang bapak yang bagi kami sedikit menakutkan karena cara bicaranya yang seakan memaksa dan hendak marah ketika kami ingin menolak tawarannya. Namun tak mau kehilangan penumpang, bapak ini akhirnya mulai bicara pelan2 dan membujuk kami mengikuti travelnya heheh. Kami pun setuju mengingat sudah semakin larut dengan perjalanan yang cukup jauh juga bapak itu setuju dengan harga yang kami nego. Lalu katanya tunggu sebentar ya saya ambil mobil dulu. 

Sambil menunggu, kami membahas sikap bapak tersebut sambil ketawa, pikiran kami kemana-mana saking takutnya haha karena baru pertama kali ibu ke Bandung pun saya baru pertama kali ke Bandung sendiri. Kami mulai berkenalan, bertukar kontak WA (saya dan Yayang) Ibu menceritakan keluarga ibu khususnya anak-anak ibu, abang yang kuliah di Jogja dan Yayang yang baru akan masuk kampus di Bandung setelah hampir 2 tahun kuliah daring, dll. Sambil bercerita, travel tersebut menghampiri kami, eh ternyata yang menjadi supirnya bukan bapak yang tadi hehe. Yah dia ternyata adalah calo. Kami bersama pak Rahmat, seorang supir yang hobi cerita dan sedikit humoris. Kami jadi lega rasanya. Beliau juga banyak menasihati kami, terkhusunya untuk abang, Yayang dan saya yang statusnya sebagai seorang anak. Tak lupa beliau membagikan kartu namanya hehe, biar ke Bandung bisa kontak dia untuk menjemput, katanya.

 
1 jam lebih perjalanan membuat kami merasa lapar sehingga ibu meminta pak Rahmat berhenti di tempat makan, dan pak Rahmat berhenti di rest area. Soto sapi panas yang nikmat membuat rasa capek kami seakan hilang setelah perjalanan delay 2 jam di Bandara Kualanamu, sebelum ke Jakarta, belum lagi menunggu bagasi yang lama hehe ( btw makasih traktirannya bu) 😁

Setelah itu sekitar pukul 22.00 WIB, kami kembali melanjutkan perjalanan. Namun karena kekenyangan, satu persatu dari kami mulai tertidur kecuali pak Rahmat, ya dong pak Rahmat memang wajib tidak boleh tidur hehe.

"Sudah dekat tujuannya di terminal" Kata pak Rahmat. Jam menunjukkan hampir pukul 00.00 WIB. Saya pun segera bangun. 

Bersyukur pada perjalanan tersebut karena mendapat energi positif dari apa yang mereka sharing plus bisa bertambah kenalan orang Aceh hehe. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Halo, Pancasila!

Pertama-tama saya mengucapkan selamat tahun baru untuk kita semua :) sudah terlambat ya? wkwk.  Pancasila, sebuah kampus yang didambakan sejak kurang lebih 8 tahun yang lalu. Hari itu, entah kapan tepatnya, awal mula tahu tentang pancasila adalah ketika iseng mencari kampus yang terima ahli jenjang ke S1-Profesi dan dari beberapa kampus yang muncul saat pencarian di google, FF Universitas Pancasila menjadi salah satu kampus yang ada dalam daftar tersebut. Mulailah saya mencari tahu tentang dimana kampus ini, berapa lama sekolahnya dan yang paling penting adalah berapa biayanya. Saya hanya sebatas mencari tahu meskipun dalam lubuk hati yang paling dalam ingin melanjutkan studi ketika lulus D3, namun disaat yang sama diriku benar-benar menyadari juga bahwa itu adalah hal yang tidak akan mungkin terjadi.  Ya, tentu dengan biaya besar yang jumlah berapa kali lipat dibanding D3 ku dulu adalah satu-satunya hal yang saya pertimbangkan. Disaat yang berdekatan, adikku juga akan masuk k...

"Kocok Dahulu"

Apa teman-teman pernah mendapat obat yang pada etiketnya tertulis “kocok dahulu”? Kalo teman-teman mendapat seperti itu, apa yang teman-teman akan lakukan? Kocok dahulu atau tidak mengocok dan langsung dituang di sendok dan langsung minum? Yuk kita mengenal lebih lanjut fakta dibalik “kocok dahulu” “kocok dahulu” sering dijumpai pada sediaan cair khususnya suspensi. Suspensi????? Maksud loh? Santai dulu broh hehe menurut kitab orang Farmasi (Farmakope Indonesia edisi V), suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Apa hubungannya dengan label “kocok dahulu”? Nah kata kuncinya suspensi itu partikel padat yang terdispersi. Partikel-partikel tersebut memiliki kecenderungan untuk bersatu dan membentuk suatu gumpalan sehingga mengendap di dasar botol. Sederhananya teman-teman bisa bayangkan partikel-partikel tersebut tidak larut dalam fase cairnya jadi partikel-partikelnya akan berkumpul di dasar botol. Nah jika teman...

TPPM

Tim Pendamping Pelayanan Mahasiswa. Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 26 Oktober TPPM yang baru untuk masa pelayanan 2 tahun kedepan dilantik, dengan demikian masa TPPM kami TPPM ZN selesai. Saya masih ingat dengan begitu jelas ketika pertama kali diminta kesediaan menjadi TPPM oleh kakak TPPM senior yang adalah kakak KTB saya, kak Eka. Jujur awalnya saya sedikit keberatan, masih bimbang dll dan karena waktu itu tepat dengan saya juga menyelesaikan D3. Apa saya harus tetap di Kupang? itu pikirku, sementara saya berniat untuk segera tinggalkan kota Kupang hehe. Saya tak langsung menjawab kakak KTB saya, saya masih meminta waktu untuk mendoakannya. Sayapun merasa terbeban jika mengatakan 'tidak'. Timbul dalam pikiran saya 'sudahlah tidak apa-apa, berikan waktu dulu untuk Tuhan' akhirnya saya pun mejawab 'iya kak, saya bersedia' dan saya percaya ketika saya bersedia dan mengatakan 'iya', itu hanya karena Tuhan Yesus. Saya banyak belajar dala...