Langsung ke konten utama

Pekerjaan Kefarmasian


Hari ini, tgl 25 September diperingati sebagai hari Farmasi sedunia. Tema tahun ini "Safe and Efective Medicines for All" dengan tujuan untuk melindungi keselamatan pasien dengan penggunaan obat-obatan secara benar.

Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.

Jenis Pendidikan Kefarmasian di Indonesia :
Pendidikan Farmasi di Indonesia memiliki beberapa jenjang yang dimulai dari,
1. SMF (Sekolah Menengah Farmasi), sekolah ini bertujuan untuk mendidik siswanya menjadi asisten apoteker. 
2. Program Diploma Farmasi, 
Tujuan program studi ini adalah menghasilkan tenaga ali madya farmasi yang berkompetensi untuk pelaksanaan pekerjaan dibidang pengendalian qualitas (quality control).
3. Pendidikan Tinggi Farmasi, yaitu Apoteker.

Pekerjaan Kefarmasian itu seperti apa? Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional.Mari kita menyimak beberapa hal terkait pekerjaan kefarmasian:
Pengendalian Mutu,untuk memastikan agar mutu obat yang dihasilkan sesuai persyaratan yang ditetapkan dan tujuan penggunaannya. Pedomannya yaitu CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). CPOB termasuk:
  1. Personil yang terkualifikasi dan terlatih
  2. Bangunan dan sarana dengan luas yang memadai
  3. Peralatan dan sarana penunjang yang sesuai
  4. Bahan, wadah dan label yang benar
  5. Prosedur dan instruksi yang disetujui
  6. Tempat penyimpanan dan transportasi yang memadai
Nah.. bisa dilihat kan? bagaimana prinsip-prinsip dalam pembuatam obat. Jadi, jangan takut dengan obat-obatan yang sudah diproduksi. Jika suatu obat sudah ada ijin edarnya (biasanya tertera pada kemasan obat) atau sudah diijinkan untuk dikeluarkan dan dipasarkan berarti aman dikonsumsi.

Pengadaan Sediaan Farmasi, pengelolaan persediaan farmasi bertujuan untuk memastikan adanya ketersediaan obat  dari sumber/ tempat/ ditributor yang resmi sesuai perundang-undangan.
Pengadaan obat-obatan biasanya dilihat dari pola penyakit, jumlah obat yang banyak diresepkan, harga yang terjangkau.

Penyimpanan, penyimpanan obat-obat  berdasarkan kelas terapi, contohnya anti nyeri, obat diabetes, antibiotik, bentuk sediaan contohnya: injeksi, salep, tetes mata, bersasarkan abjad dari A-Z, menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expire First Out) jadi bisa dibayangkan sekali lagi kan? bagaimana orang Farmasi memastikan obat yang aman untuk pasien.

Itulah secara garis besar tugas kefarmasian.

Saya juga mau membagikan beberapa hal yang sering terjadi pada saat pelayanan kefarmasian,
1.  Pasien paling tidak sabar untuk menunggu obat. Pengalaman saya seperti itu. Bahkan ada yang mengatakan "kan penyiapannya cepat saja" padahal mereka tidak tau bagaimana proses penyiapan obat-obat tersebut yang mana membutuhkan ketelitian penuh. Mulai dari nama pasien, obat yang didapat, dosinya berapa, dll.
Jadi jika sedang menunggu obat, harap bersabar karena ketepatan tidak berbanding lurus dengan kecepatan.
2. Saya pernah mendengar ada pasien yang mengatakan "ah, kuliah capek-capek eh kerjanya begini". Kembali lagi saya mengatakan : kami mengurus obat yang akan diminum oleh pasien dengan tujuan obatnya memberikan efek terapi dan pasien tersebut bisa sembuh. Kalau petugas farmasi tidak memastikan obat dengan benar ke pasien, ya bisa dibayangkan seperti apa atau bisa saja jika sakit langsung saja memilih sesuka hati obat apa yang mau diminum tanpa tanya Apoteker. Fatal kan?
Jadi, jangan pernah meremehkan tugas yang mulia itu.

Semoga tulisan ini bermanfaat.
Selamat hari Farmasis sedunia. Tuhan berkati seluruh Farmasis dimana saja.


DAFTAR PUSTAKA:
Ingrriani, Rini. 2016. Kuliah JUrusan Apa? Jurusan Farmasi". Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
PP 51 Tahun 2009.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Halo, Pancasila!

Pertama-tama saya mengucapkan selamat tahun baru untuk kita semua :) sudah terlambat ya? wkwk.  Pancasila, sebuah kampus yang didambakan sejak kurang lebih 8 tahun yang lalu. Hari itu, entah kapan tepatnya, awal mula tahu tentang pancasila adalah ketika iseng mencari kampus yang terima ahli jenjang ke S1-Profesi dan dari beberapa kampus yang muncul saat pencarian di google, FF Universitas Pancasila menjadi salah satu kampus yang ada dalam daftar tersebut. Mulailah saya mencari tahu tentang dimana kampus ini, berapa lama sekolahnya dan yang paling penting adalah berapa biayanya. Saya hanya sebatas mencari tahu meskipun dalam lubuk hati yang paling dalam ingin melanjutkan studi ketika lulus D3, namun disaat yang sama diriku benar-benar menyadari juga bahwa itu adalah hal yang tidak akan mungkin terjadi.  Ya, tentu dengan biaya besar yang jumlah berapa kali lipat dibanding D3 ku dulu adalah satu-satunya hal yang saya pertimbangkan. Disaat yang berdekatan, adikku juga akan masuk k...

"Kocok Dahulu"

Apa teman-teman pernah mendapat obat yang pada etiketnya tertulis “kocok dahulu”? Kalo teman-teman mendapat seperti itu, apa yang teman-teman akan lakukan? Kocok dahulu atau tidak mengocok dan langsung dituang di sendok dan langsung minum? Yuk kita mengenal lebih lanjut fakta dibalik “kocok dahulu” “kocok dahulu” sering dijumpai pada sediaan cair khususnya suspensi. Suspensi????? Maksud loh? Santai dulu broh hehe menurut kitab orang Farmasi (Farmakope Indonesia edisi V), suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Apa hubungannya dengan label “kocok dahulu”? Nah kata kuncinya suspensi itu partikel padat yang terdispersi. Partikel-partikel tersebut memiliki kecenderungan untuk bersatu dan membentuk suatu gumpalan sehingga mengendap di dasar botol. Sederhananya teman-teman bisa bayangkan partikel-partikel tersebut tidak larut dalam fase cairnya jadi partikel-partikelnya akan berkumpul di dasar botol. Nah jika teman...

TPPM

Tim Pendamping Pelayanan Mahasiswa. Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 26 Oktober TPPM yang baru untuk masa pelayanan 2 tahun kedepan dilantik, dengan demikian masa TPPM kami TPPM ZN selesai. Saya masih ingat dengan begitu jelas ketika pertama kali diminta kesediaan menjadi TPPM oleh kakak TPPM senior yang adalah kakak KTB saya, kak Eka. Jujur awalnya saya sedikit keberatan, masih bimbang dll dan karena waktu itu tepat dengan saya juga menyelesaikan D3. Apa saya harus tetap di Kupang? itu pikirku, sementara saya berniat untuk segera tinggalkan kota Kupang hehe. Saya tak langsung menjawab kakak KTB saya, saya masih meminta waktu untuk mendoakannya. Sayapun merasa terbeban jika mengatakan 'tidak'. Timbul dalam pikiran saya 'sudahlah tidak apa-apa, berikan waktu dulu untuk Tuhan' akhirnya saya pun mejawab 'iya kak, saya bersedia' dan saya percaya ketika saya bersedia dan mengatakan 'iya', itu hanya karena Tuhan Yesus. Saya banyak belajar dala...