Langsung ke konten utama

Sedikit Tulisan di Jumat Agung

Selamat merayakan Jumat Agung teman-teman 😊

Jumat Agung diperingati sebagai wafatnya Yesus Kristus, Sang Penyelamat dunia.
Pernah telintas di pikiran "kenapa Tuhan mau mati untuk kita?" karena DIA begitu mengasihi kita. Jadi jangan pernah bilang "tidak ada yang sayang sama saya, atau peduli sama saya" bukti nyata sudah jelas bahkan sangat jelas, Dia begitu mengasihi kita.

Teman-teman saya mau membagikan 2 keajaiban di Jumat Agung yang membuat saya awal mendengarnya sampai terkagum-kagum.
Khotbah ini saya dengar tahun lalu yang dibawakan oleh salah satu pendeta yang sangat berintegritas, Ibu Pdt. Norma Manu Folla. Kemudian saya mencoba cari artikelnya dan saya menemukan lagi tulisan yang sama yang ditulis oleh Mantan Ketua Sinode GMIT, Bapak Pdt. Eben Nuban Timo.

1. Kegelapan menutupi seluruh daerah itu dari jam 12 siang sampai jam 3 sore.
Pertama, hendak menegaskan bahwa dunia benar-benar kembali kepada keadannya semula. Dunia benar-benar hidup tanpa Allah pada saat Yesus menghembuskan nafasNya.
Kedua, matahari menjadi gelap karena Tuhan yang adalah sumber darimana matahari memperoleh terang telah tiada. Matahari menjadi malu dan tidak tahan melihat bagaimana kejamnya perlakuan manusia terhadap Sang Terang itu. Dalam Kitab Matius dan Lukas dikatakan bahwa bukan saja bumi gelap, tetapi juga ada gempa bumi yang dahsyat. Bumi gemetar ketakutan melihat Sang Penciptanya dilumatkan oleh kuatnya dosa dan pemberontakan manusia. Namun kuatnya dosa itu tidak berlangsung lama, ia hanya sekejap, hanya 3 jam. 
2. Tirai bait Allah terbelah dua. 
Terbelahnya tirai ini mempunyai maksud yaitu untuk memberitaukan bahwa jalan kepada Allah sekarang terbuka kepada semua manusia. 
Sejak saat itu Allah tidak hanya bisa ditemui di Bait Allah tetapi dimana saja. Cerita yang memberi kesan kepada kita yang sangat dalam bahwa penyembahan dan pelayanan kepada Allah tidak melulu terjadi di tempat doa atau di Bait Allah tetapi di segala tempat.

Sekian. 

Sumber : www.artikel.sabda.org

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Halo, Pancasila!

Pertama-tama saya mengucapkan selamat tahun baru untuk kita semua :) sudah terlambat ya? wkwk.  Pancasila, sebuah kampus yang didambakan sejak kurang lebih 8 tahun yang lalu. Hari itu, entah kapan tepatnya, awal mula tahu tentang pancasila adalah ketika iseng mencari kampus yang terima ahli jenjang ke S1-Profesi dan dari beberapa kampus yang muncul saat pencarian di google, FF Universitas Pancasila menjadi salah satu kampus yang ada dalam daftar tersebut. Mulailah saya mencari tahu tentang dimana kampus ini, berapa lama sekolahnya dan yang paling penting adalah berapa biayanya. Saya hanya sebatas mencari tahu meskipun dalam lubuk hati yang paling dalam ingin melanjutkan studi ketika lulus D3, namun disaat yang sama diriku benar-benar menyadari juga bahwa itu adalah hal yang tidak akan mungkin terjadi.  Ya, tentu dengan biaya besar yang jumlah berapa kali lipat dibanding D3 ku dulu adalah satu-satunya hal yang saya pertimbangkan. Disaat yang berdekatan, adikku juga akan masuk k...

"Kocok Dahulu"

Apa teman-teman pernah mendapat obat yang pada etiketnya tertulis “kocok dahulu”? Kalo teman-teman mendapat seperti itu, apa yang teman-teman akan lakukan? Kocok dahulu atau tidak mengocok dan langsung dituang di sendok dan langsung minum? Yuk kita mengenal lebih lanjut fakta dibalik “kocok dahulu” “kocok dahulu” sering dijumpai pada sediaan cair khususnya suspensi. Suspensi????? Maksud loh? Santai dulu broh hehe menurut kitab orang Farmasi (Farmakope Indonesia edisi V), suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Apa hubungannya dengan label “kocok dahulu”? Nah kata kuncinya suspensi itu partikel padat yang terdispersi. Partikel-partikel tersebut memiliki kecenderungan untuk bersatu dan membentuk suatu gumpalan sehingga mengendap di dasar botol. Sederhananya teman-teman bisa bayangkan partikel-partikel tersebut tidak larut dalam fase cairnya jadi partikel-partikelnya akan berkumpul di dasar botol. Nah jika teman...

TPPM

Tim Pendamping Pelayanan Mahasiswa. Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 26 Oktober TPPM yang baru untuk masa pelayanan 2 tahun kedepan dilantik, dengan demikian masa TPPM kami TPPM ZN selesai. Saya masih ingat dengan begitu jelas ketika pertama kali diminta kesediaan menjadi TPPM oleh kakak TPPM senior yang adalah kakak KTB saya, kak Eka. Jujur awalnya saya sedikit keberatan, masih bimbang dll dan karena waktu itu tepat dengan saya juga menyelesaikan D3. Apa saya harus tetap di Kupang? itu pikirku, sementara saya berniat untuk segera tinggalkan kota Kupang hehe. Saya tak langsung menjawab kakak KTB saya, saya masih meminta waktu untuk mendoakannya. Sayapun merasa terbeban jika mengatakan 'tidak'. Timbul dalam pikiran saya 'sudahlah tidak apa-apa, berikan waktu dulu untuk Tuhan' akhirnya saya pun mejawab 'iya kak, saya bersedia' dan saya percaya ketika saya bersedia dan mengatakan 'iya', itu hanya karena Tuhan Yesus. Saya banyak belajar dala...