Langsung ke konten utama

Merokok di Kendaraan Umum


Merokok bukanlah hal yang dilakukan perokok (sebutan untuk orang yang merokok) secara tersembunyi. Merokok dilakukan secara terang-terangan atau bahkan di tempat umum. Apakah merokok salah? kembali ke pribadi masing-masing. Di tulisan ini saya hanya akan berbagi pendapat mengenai merokok di tempat umum.
Dalam UU no 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, juga mencantumkan Peraturan Kawasan Tentang Rokok pada bagian ke Tujuh Belas. Pasal 115 ayat (1) Kawasan tanpa rokok antara lain: fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja dan tempat umum serta tempat lain yang ditetapkan.

Saya adalah orang yang paling suka melakukan perjalanan yang jauh menggunakan bus dan juga kalau dalam kota saya biasanya menggunakan angkutan umum atau nama trendnya bemo wkwk. Saya sering menjumpai orang merokok dalam kendaraan umum tersebut. Bayangkan teman-teman atau mungkin teman-teman sudah pernah merasakan bagaimana rasanya menghirup asap rokok di dalam kendaraan umum. Bayangkan jka teman-teman berada di dalam bus dan menghirup asap rokok berjam-jam yang justru dalam penelitian yang dilakukan oleh (Surono,2012) menyatakan bahwa paparan asap rokok yang diterima oleh perokok pasif selama 5 menit akan menyebabkan perubahan pada pembuluh arteri dan jantung. Itu hanya 5 menit teman-teman.
Menghadapi keadaan seperi itu biasanya saya langsung menutup hidung dan mulut saya dengan baju jika tidak membawa masker (bukan masker untuk membuat kulit wajah semakin kinclong ya) wkwk dan juga meminta perokok tersebut untuk tolong  mematikan rokoknya. Respon dari mereka pun berbeda-beda. Ada yang langsung mematikan rokok, ada yang tak menghiraukan, ada yang mematikan hanya sebentar saja kemudian melanjutkan lagi.

Mungkin ada teman-teman yang berkata, “ihh biasa aja keles, lu lebai banget sampai nulis-nulis kayak gini” tapi berharapnya tidak ada yang berkata seperi itu setelah membaca tulisan yang masih setengah ini wkwk.

Ini bukan berbicara tentang sok sehat teman-teman  Saya memang tidak bisa menghirup asap rokok karena pernah punya riwayat asma. Saya sering berpikir “apa orang-orang yang merokok di kendaraan umum tidak berpikir tentang orang-orang disekelilingnya? Apa mungkin dia menganggap kalo dia sendiri yang ada di tempat itu, atau dia mengganggap sekelilingnya itu hanya batu dan kayu?”. Mungkin saja diantara orang-orang di sekelilingnya ada yang mengalami gangguan pernafasan, gangguan paru-paru, orang yang hipertensi (darah tinggi) yang menurut American Heart Association mengatakan bahwa beberapa menit setelah seseorang menghirup asap rokok dapat meningkatkan tekanan darah karena paparan asap rokok merupakan salah satu penyebab terjadinya arteroskelrosis atau  mungkin saja ada ibu hamil, yang mana jika wanita yang dalam masa kehamilannya terpajan asap rokok berisiko untuk mengalami komplikasi seperti keguguran, bayi lahir mati, dan bayi dengan berat badan dibawah rata-rata, masalah pernafasan, dll. Bayangkan jika benar ada, apa teman-teman tidak membuatnya menderita?

Mungkin bagi perokok aktif tidak menyadari bahwa saat ia merokok sebagian besar asapnya tidak masuk ke paru-paru nya. Namun sebagian besar asap rokok dilepaskan ke udara, sehingga asap dapat dihirup oleh perokok pasif (orang yang menghirup asap rokok dari perokok aktif). Ketika dihembuskan oleh perokok, asap rokok tidak akan hilang begitu saja. Asap rokok dapat bertahan di udara hingga 2,5 jam. Asap rokok akan tetap ada meski tidak terdeteksi oleh indera penciuman maupun penglihatan.

Mengapa efek asap rokok buruk bagi kesehatan?
Karena mengandung beberapa jenis bahan kimia seperti hidrogen sianida (gas yang sangat beracun yang digunakan dalam senjata kimia dan pengendalian hama), benzene yang ditemukan di dalam benzin, formaldehida yang merupakan pengawet mayat, dan karbon monoksida.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa tingkat kematian perokok pasif mencapai 600.000 jiwa pertahun, termasuk anak-anak atau sekitar 1%  dari angka kematian di dunia. (https://nasional.kompas.com).

Contoh kasus dari efek asap rokok bagi perokok pasif:
1. Koki dari Surabaya berinisial IW  terkena kanker laring akibat paparan asap rokok. “dirumah tak ada anggota keluarga yang merokok. Saya menghisap asap rokok orang lain di tempat kerja. Saya bekerja di sebuah restoran di Surabaya. Namanya dapur umum, banyak orang  disana dan merokok. Saya dinyatakan terkena tumor laring oleh dokter”. Kata IW.
(sumber: www.depkes.go.id.artikel)
2. Kisah viral Aqiqah yang berujung duka. Diduga karena asap rokok bayi ini sesak nafas hingga meninggal.
“pagi itu tgl 17 juli 2017 kami sekeluarga akan mengadakan pesta cukur rambutdan aqiqah untuk Hafizh. Pada malam acara itu putraku Hafizh ku bawa ke ruang tamu. Karena banyak tamu yang ingin melihat Hafizh, aku terlalu sibuk dengan tamu sampai aku tak menyadari kalau ada orang yang sedang merokok. Sampai 2 hari sesudah acara itu, Hafizh batuk-batuk dan nafasnya terendat-sendat dan dibawa ke rumah sakit. Namun setelah beberapa hari dirawat, Indah dan suami pun harus mengalami kondisi yang tidak mengenakan. Dokter mengatakan bahwa bayi Hafizh mengalami pneumonia sangat berat. Seharusnya baru-parunya berwarna hitamtapi disini paru-parunya hampir putih semua. Hitamnya hanya sebagian saja” Kata Indah
(Tribunnews.com)

Saran dari saya:
Sebaiknya perokok merokok di tempat yang tidak memberikan efek buruk bagi orang lain.
Sekian dan terima kasih.

Tuhan memberkati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Halo, Pancasila!

Pertama-tama saya mengucapkan selamat tahun baru untuk kita semua :) sudah terlambat ya? wkwk.  Pancasila, sebuah kampus yang didambakan sejak kurang lebih 8 tahun yang lalu. Hari itu, entah kapan tepatnya, awal mula tahu tentang pancasila adalah ketika iseng mencari kampus yang terima ahli jenjang ke S1-Profesi dan dari beberapa kampus yang muncul saat pencarian di google, FF Universitas Pancasila menjadi salah satu kampus yang ada dalam daftar tersebut. Mulailah saya mencari tahu tentang dimana kampus ini, berapa lama sekolahnya dan yang paling penting adalah berapa biayanya. Saya hanya sebatas mencari tahu meskipun dalam lubuk hati yang paling dalam ingin melanjutkan studi ketika lulus D3, namun disaat yang sama diriku benar-benar menyadari juga bahwa itu adalah hal yang tidak akan mungkin terjadi.  Ya, tentu dengan biaya besar yang jumlah berapa kali lipat dibanding D3 ku dulu adalah satu-satunya hal yang saya pertimbangkan. Disaat yang berdekatan, adikku juga akan masuk k...

"Kocok Dahulu"

Apa teman-teman pernah mendapat obat yang pada etiketnya tertulis “kocok dahulu”? Kalo teman-teman mendapat seperti itu, apa yang teman-teman akan lakukan? Kocok dahulu atau tidak mengocok dan langsung dituang di sendok dan langsung minum? Yuk kita mengenal lebih lanjut fakta dibalik “kocok dahulu” “kocok dahulu” sering dijumpai pada sediaan cair khususnya suspensi. Suspensi????? Maksud loh? Santai dulu broh hehe menurut kitab orang Farmasi (Farmakope Indonesia edisi V), suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Apa hubungannya dengan label “kocok dahulu”? Nah kata kuncinya suspensi itu partikel padat yang terdispersi. Partikel-partikel tersebut memiliki kecenderungan untuk bersatu dan membentuk suatu gumpalan sehingga mengendap di dasar botol. Sederhananya teman-teman bisa bayangkan partikel-partikel tersebut tidak larut dalam fase cairnya jadi partikel-partikelnya akan berkumpul di dasar botol. Nah jika teman...

TPPM

Tim Pendamping Pelayanan Mahasiswa. Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 26 Oktober TPPM yang baru untuk masa pelayanan 2 tahun kedepan dilantik, dengan demikian masa TPPM kami TPPM ZN selesai. Saya masih ingat dengan begitu jelas ketika pertama kali diminta kesediaan menjadi TPPM oleh kakak TPPM senior yang adalah kakak KTB saya, kak Eka. Jujur awalnya saya sedikit keberatan, masih bimbang dll dan karena waktu itu tepat dengan saya juga menyelesaikan D3. Apa saya harus tetap di Kupang? itu pikirku, sementara saya berniat untuk segera tinggalkan kota Kupang hehe. Saya tak langsung menjawab kakak KTB saya, saya masih meminta waktu untuk mendoakannya. Sayapun merasa terbeban jika mengatakan 'tidak'. Timbul dalam pikiran saya 'sudahlah tidak apa-apa, berikan waktu dulu untuk Tuhan' akhirnya saya pun mejawab 'iya kak, saya bersedia' dan saya percaya ketika saya bersedia dan mengatakan 'iya', itu hanya karena Tuhan Yesus. Saya banyak belajar dala...