Langsung ke konten utama

Dimulai dari sini

  

Tahun lalu, sekitar bulan Agustus saya mulai bertekad untuk mengikuti program dari kementerian kesehatan ini. Saya akhirnya mulai mencari informasi tentang tes tersebut melalui youtube, dan juga bertanya kepada teman-teman dan senior saya yang telah mengikuti program tersebut.

Singkat cerita, saya mendapatkan berbagai informasi nusantara sehat dan juga telah menjadi salah satu doa saya pada tahun 2019 yaitu lulus cpns atau nusantara sehat di tahun 2020.

Februari 2020, saya mengikuti tes cpns dari kementerian kesehatan dan hasilnya saya tidak lulus passing grade pada tes SKD. Awalnya saya agak sedikit kecewa, tapi setelah merenung kembali, saya kan minta sama Tuhan apapun hasilnya biar itu dari Tuhan sepenuhnya. Berarti ini terbaik dong dari Tuhan.  Akhirnya saya bisa menerima kegagalan tersebut (tapi bagi Tuhan mungkin ini bukan suatu kegagalan).

Sementara itu saya juga resign dari pekerjaan saya pada April 2020 yang tentunya melewati pergumulan panjang :D. Setelah saya resign, ternyata ada kabar bahwa Indonesia semakin banyak pasien positif covid-19 sehingga dilakukan psbb. Nusantara sehat pun entah kapan dibuka pendaftarannya.

Akhirnya saya harus menganggur. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, saya masih terus menganggur hingga bulan ke empat, tepatnya bulan Agustus tanggal 3, kakak KTB saya mengirim pengumuman dari website kemenkes bahwa dibukanya pendaftaran NS Batch XV periode I Tahun 2020. Malam itu saya menangis karena terharu melihat pengumuman tersebut (ah, lebay sekali ya diriku):D

Saya mulai melengkapi berkas-berkas untuk mengupload ke website nusantara sehat tersebut. Ternyata tak semudah membalik telapak tangan gaess.. serius. Saya hampir menyerah.

bersambung….

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Halo, Pancasila!

Pertama-tama saya mengucapkan selamat tahun baru untuk kita semua :) sudah terlambat ya? wkwk.  Pancasila, sebuah kampus yang didambakan sejak kurang lebih 8 tahun yang lalu. Hari itu, entah kapan tepatnya, awal mula tahu tentang pancasila adalah ketika iseng mencari kampus yang terima ahli jenjang ke S1-Profesi dan dari beberapa kampus yang muncul saat pencarian di google, FF Universitas Pancasila menjadi salah satu kampus yang ada dalam daftar tersebut. Mulailah saya mencari tahu tentang dimana kampus ini, berapa lama sekolahnya dan yang paling penting adalah berapa biayanya. Saya hanya sebatas mencari tahu meskipun dalam lubuk hati yang paling dalam ingin melanjutkan studi ketika lulus D3, namun disaat yang sama diriku benar-benar menyadari juga bahwa itu adalah hal yang tidak akan mungkin terjadi.  Ya, tentu dengan biaya besar yang jumlah berapa kali lipat dibanding D3 ku dulu adalah satu-satunya hal yang saya pertimbangkan. Disaat yang berdekatan, adikku juga akan masuk k...

"Kocok Dahulu"

Apa teman-teman pernah mendapat obat yang pada etiketnya tertulis “kocok dahulu”? Kalo teman-teman mendapat seperti itu, apa yang teman-teman akan lakukan? Kocok dahulu atau tidak mengocok dan langsung dituang di sendok dan langsung minum? Yuk kita mengenal lebih lanjut fakta dibalik “kocok dahulu” “kocok dahulu” sering dijumpai pada sediaan cair khususnya suspensi. Suspensi????? Maksud loh? Santai dulu broh hehe menurut kitab orang Farmasi (Farmakope Indonesia edisi V), suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Apa hubungannya dengan label “kocok dahulu”? Nah kata kuncinya suspensi itu partikel padat yang terdispersi. Partikel-partikel tersebut memiliki kecenderungan untuk bersatu dan membentuk suatu gumpalan sehingga mengendap di dasar botol. Sederhananya teman-teman bisa bayangkan partikel-partikel tersebut tidak larut dalam fase cairnya jadi partikel-partikelnya akan berkumpul di dasar botol. Nah jika teman...

TPPM

Tim Pendamping Pelayanan Mahasiswa. Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 26 Oktober TPPM yang baru untuk masa pelayanan 2 tahun kedepan dilantik, dengan demikian masa TPPM kami TPPM ZN selesai. Saya masih ingat dengan begitu jelas ketika pertama kali diminta kesediaan menjadi TPPM oleh kakak TPPM senior yang adalah kakak KTB saya, kak Eka. Jujur awalnya saya sedikit keberatan, masih bimbang dll dan karena waktu itu tepat dengan saya juga menyelesaikan D3. Apa saya harus tetap di Kupang? itu pikirku, sementara saya berniat untuk segera tinggalkan kota Kupang hehe. Saya tak langsung menjawab kakak KTB saya, saya masih meminta waktu untuk mendoakannya. Sayapun merasa terbeban jika mengatakan 'tidak'. Timbul dalam pikiran saya 'sudahlah tidak apa-apa, berikan waktu dulu untuk Tuhan' akhirnya saya pun mejawab 'iya kak, saya bersedia' dan saya percaya ketika saya bersedia dan mengatakan 'iya', itu hanya karena Tuhan Yesus. Saya banyak belajar dala...