Langsung ke konten utama

TES

Hari ini saya kembali mengikuti tes CPNS untuk kedua kali.
Pertama kali mengikuti tes itu tahun lalu, entah apa yang merasuk pikiran tahun lalu  itu saya memang tak berniat lulus. Jadi ikutnya hanya karena paksaan orangtua.

Tahun ini saya kembali bersemangat mengikuti tes CPNS. Persiapanpun sudah dimulai dari beberapa bulan yang lalu. Saya mendaftar pada salah satu instansi. Saingannya cukup banyak awalnya sempat pesimis karena beberapa kali mengikuti simulasi tes cpns selalu gagal pada TIU dan TWK. TIU adalah salah satu soal yang paling saya takutkan dibanding TWK.

Hari tes pun tiba, yang pasti saya hanya bisa pasrah dengan apapun hasilnya nanti tapi memang ada permintaan sih kepada Tuhan hehe. Tapi ternyata tidak diberikan sesuai dengan permintaan karena permintaanku belum tentu baik untuk saya dan belum tentu sesuai rencana Tuhan.

Setelah tes, rasanya damai ya hati ini? padahal seharusnya sedih, kecewa, dll.
Saya menemukan satu hal luar biasa.. ternyata saya bisa mengerjakan soal TIU tahun ini dengan baik yang bagi saya dari tahun ke tahun ya memang soal TIU yang paling susah.

Pada akhirnya di tes CPNS ke dua ini masih belum lolos juga tes SKDnya karena nilai TWK kurang.
Tuhan tetap baik.
Sampai bertemu di kesempatan berikutnya lagi tes CPNS. Semoga kita berjodoh, entah kapan waktunya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Halo, Pancasila!

Pertama-tama saya mengucapkan selamat tahun baru untuk kita semua :) sudah terlambat ya? wkwk.  Pancasila, sebuah kampus yang didambakan sejak kurang lebih 8 tahun yang lalu. Hari itu, entah kapan tepatnya, awal mula tahu tentang pancasila adalah ketika iseng mencari kampus yang terima ahli jenjang ke S1-Profesi dan dari beberapa kampus yang muncul saat pencarian di google, FF Universitas Pancasila menjadi salah satu kampus yang ada dalam daftar tersebut. Mulailah saya mencari tahu tentang dimana kampus ini, berapa lama sekolahnya dan yang paling penting adalah berapa biayanya. Saya hanya sebatas mencari tahu meskipun dalam lubuk hati yang paling dalam ingin melanjutkan studi ketika lulus D3, namun disaat yang sama diriku benar-benar menyadari juga bahwa itu adalah hal yang tidak akan mungkin terjadi.  Ya, tentu dengan biaya besar yang jumlah berapa kali lipat dibanding D3 ku dulu adalah satu-satunya hal yang saya pertimbangkan. Disaat yang berdekatan, adikku juga akan masuk k...

"Kocok Dahulu"

Apa teman-teman pernah mendapat obat yang pada etiketnya tertulis “kocok dahulu”? Kalo teman-teman mendapat seperti itu, apa yang teman-teman akan lakukan? Kocok dahulu atau tidak mengocok dan langsung dituang di sendok dan langsung minum? Yuk kita mengenal lebih lanjut fakta dibalik “kocok dahulu” “kocok dahulu” sering dijumpai pada sediaan cair khususnya suspensi. Suspensi????? Maksud loh? Santai dulu broh hehe menurut kitab orang Farmasi (Farmakope Indonesia edisi V), suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase cair. Apa hubungannya dengan label “kocok dahulu”? Nah kata kuncinya suspensi itu partikel padat yang terdispersi. Partikel-partikel tersebut memiliki kecenderungan untuk bersatu dan membentuk suatu gumpalan sehingga mengendap di dasar botol. Sederhananya teman-teman bisa bayangkan partikel-partikel tersebut tidak larut dalam fase cairnya jadi partikel-partikelnya akan berkumpul di dasar botol. Nah jika teman...

TPPM

Tim Pendamping Pelayanan Mahasiswa. Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 26 Oktober TPPM yang baru untuk masa pelayanan 2 tahun kedepan dilantik, dengan demikian masa TPPM kami TPPM ZN selesai. Saya masih ingat dengan begitu jelas ketika pertama kali diminta kesediaan menjadi TPPM oleh kakak TPPM senior yang adalah kakak KTB saya, kak Eka. Jujur awalnya saya sedikit keberatan, masih bimbang dll dan karena waktu itu tepat dengan saya juga menyelesaikan D3. Apa saya harus tetap di Kupang? itu pikirku, sementara saya berniat untuk segera tinggalkan kota Kupang hehe. Saya tak langsung menjawab kakak KTB saya, saya masih meminta waktu untuk mendoakannya. Sayapun merasa terbeban jika mengatakan 'tidak'. Timbul dalam pikiran saya 'sudahlah tidak apa-apa, berikan waktu dulu untuk Tuhan' akhirnya saya pun mejawab 'iya kak, saya bersedia' dan saya percaya ketika saya bersedia dan mengatakan 'iya', itu hanya karena Tuhan Yesus. Saya banyak belajar dala...