Langsung ke konten utama

Nenek Leon



Ini nenek Leon. Nenek Leon adalah tetangga kami (paling akrab) di tempat penugasan. Sebenarnya nama beliau bukan Leon. Leon adalah nama cucunya yang sangat pintar, aktif dan paling tenang (dibandingkan anak-anak seumurannya). Tapi karena waktu pertama kenalan, beliau langsung mengenalkan sebagai nenek Leon jadilah kami mengikutinya. 

Setiap kali kami berjalan kaki melewati rumah nenek Leon, kami selalu saja diberikan buah-buahan yang fresh from the oven ehh salah maksudnya fresh from the garden di belakang rumah nenek. Salak, pisang, jeruk adalah buah-buahan yang langganan diberikan oleh nenek. 

Kalo beliau sakit, beliau minta doto (dokter dalam bahasa Nias) untuk tensi dan memberi beliau obat.
Waktu purna, kami menangis saat pamitan dengan nenek Leon, kata nenek Leon : doakan nenek yaa biar umur panjang dan sehat-sehat. Nenek yang selalu tulus pada kami dan kami serasa punya keluarga disana. 

Huhuhu.. Jadi merindukan Nias. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hai to "Apotek"

Doc. Pribadi "STR kelaaarrrrrrrrr! Saya kemana nih Tuhan selanjutnya?" Kira-kira begitu pertanyaan bahagia ketika mendapatkan email dari KTKI. Ya dong, bahagianya melebihi orang yang lu suka nembak lu hahah mungkin yaaa ðŸĪŠ karena drama per-STR-an ini sangat panjang.  Besar harapan bisa bekerja di rumah sakit saat ini. Masukkan lamaran di rumah sakit-rumah sakit yang membuka lowongan namun belum ada panggilan. Seperti menunggu WA, telpon, email (masih ada ya?) dari nasgor special ga pake cabe ehh maksudnya dari someone special, pun saya dalam menunggu panggilan.  Dalam sedikit kecemasan saya sore itu, ada loker di telegram dari sebuah apotek. Masukkan, tidak ya? Tapi kan harus menunggu panggilan dari rumah sakit dulu. Nanti kalo diterima di apotek dan tiba-tiba ada panggilan dari rumah sakit bagaimana? Pikiran-pikiran yang muncul setelah membaca loker tersebut.  Bertanya, adalah hal wajib yang dilakukan bagi seorang Yona yang susah mengambil keputusan ini. Orang-orang terdekat

Abigail

Dok.Pribadi Pukul 12.03 tepat setahun yang lalu tangis seorang bayi terdengar untuk pertama kalinya setelah perjuangan mamanya untuk melahirkan normal tapi harus operasi karena 1 dan 2 hal. Ya, mama Abigail (kakak perempuanku) sangat menginginkan untuk melahirkan secara normal, sampai kami harus ke rumah sakit beberapa hari sebelum melahirkan bahkan membawa koper ke rumah sakit. Kakakku di operasi di RSUD terbesar di provinsi kami, jadi taulah betapa riwehnya keluarga pasien.  Bolak balik mengurus administrasi dengan lokasi yang luas ditambah pengambilan obat yang harus naik turun tangga setiap pagi, siang dan malam dan kami hanya bertiga bersama kak Dan (papa Abigail) sampai setelah operasi barulah mama saya (oma/nenek Abigail) tiba.  Tahun 2023 adalah tahun yang cukup berat untuk saya dimulai dari tidak lolosnya beasiswa, menganggur dalam waktu lama, dll. Namun selalu ada hal yang disyukuri, salah satunya Abigail.  Saya belajar : 1. Menggendong bayi dengan tidak kaku dan juga dengan

Selamat Tahun Baru 🎉

Selamat Tahun Baru 2024 ☺ Halo teman-teman semua, selamat membaca tulisan pertama di tahun baru ini.  Resolusi saya di tahun ini salah satunya adalah menulis setiap hari di beberapa platform yang ada. *siapa yg nanya ya btw? Hihihi Hari ini, di ibadah awal tahun, firman yang direnungkan dari Yakobus 4:13-17, dengan perikop "Jangan Melupakan Tuhan Dalam Perencanaan." Sebuah nasihat di awal tahun yang merupakan salah satu pegangan, harusnya ya.  Terkadang kita mungkin lupa mengingat Tuhan dalam setiap rencana-rencana kita karena mungkin saja kita berpikir bahwa kita bisa kok, kita mampu, dan kita-kita yang lainnya.  Kita lupa bahwa kita ini tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Tuhan. Kita hanyalah manusia terbatas yang harusnya senantiasa bergantung pada Tuhan.  Dengan melibatkan Tuhan, kita akan dipimpin untuk setiap rencana-rencana kita. Sehingga semua itu boleh memuliakan nama Tuhan.  Sekian perenungannya.  Solo Deo Gloria!