Doc. Pribadi "STR kelaaarrrrrrrrr! Saya kemana nih Tuhan selanjutnya?" Kira-kira begitu pertanyaan bahagia ketika mendapatkan email dari KTKI. Ya dong, bahagianya melebihi orang yang lu suka nembak lu hahah mungkin yaaa 🤪 karena drama per-STR-an ini sangat panjang. Besar harapan bisa bekerja di rumah sakit saat ini. Masukkan lamaran di rumah sakit-rumah sakit yang membuka lowongan namun belum ada panggilan. Seperti menunggu WA, telpon, email (masih ada ya?) dari nasgor special ga pake cabe ehh maksudnya dari someone special, pun saya dalam menunggu panggilan. Dalam sedikit kecemasan saya sore itu, ada loker di telegram dari sebuah apotek. Masukkan, tidak ya? Tapi kan harus menunggu panggilan dari rumah sakit dulu. Nanti kalo diterima di apotek dan tiba-tiba ada panggilan dari rumah sakit bagaimana? Pikiran-pikiran yang muncul setelah membaca loker tersebut. Bertanya, adalah hal wajib yang dilakukan bagi seorang Yona yang susah mengambil keputusan ini. Orang-orang terdekat
Ini nenek Leon. Nenek Leon adalah tetangga kami (paling akrab) di tempat penugasan. Sebenarnya nama beliau bukan Leon. Leon adalah nama cucunya yang sangat pintar, aktif dan paling tenang (dibandingkan anak-anak seumurannya). Tapi karena waktu pertama kenalan, beliau langsung mengenalkan sebagai nenek Leon jadilah kami mengikutinya. Setiap kali kami berjalan kaki melewati rumah nenek Leon, kami selalu saja diberikan buah-buahan yang fresh from the oven ehh salah maksudnya fresh from the garden di belakang rumah nenek. Salak, pisang, jeruk adalah buah-buahan yang langganan diberikan oleh nenek. Kalo beliau sakit, beliau minta doto (dokter dalam bahasa Nias) untuk tensi dan memberi beliau obat. Waktu purna, kami menangis saat pamitan dengan nenek Leon, kata nenek Leon : doakan nenek yaa biar umur panjang dan sehat-sehat. Nenek yang selalu tulus pada kami dan kami serasa punya keluarga disana. Huhuhu.. Jadi merindukan Nias.