Langsung ke konten utama

Bisa Yuk!

 

JW.ORG

Bilangan 13:25-33 menceritakan tentang ke12 pengintai. Kalo kita baca dari ayat 1-2 disitu Tuhan menyuruh Musa untuk mengutus orang mengintai tanah Kanaan. Dimana menjadi tanah yang akan diberikan kepada bangsa pilihan Allah itu. Singkat cerita, Musa menyuruh orang-orang yang adalah kepala-kepala Israel untuk pergi kesana. Setelah 40 hari mengintai, mereka kembali. Ke 10 pengintai itu menceritakan keadaan tanah Kanaan kepada Musa. Mereka berkata bahwa memang benar negeri itu berlimpah-limpah dengan susu dan madu, hanya orang-orang disana kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar. Mereka juga berkata bahwa mereka tidak dapat maju menyerang bangsa itu karena mereka lebih kuat, orang-orang disana tinggi perawakannya, orang-orang disana adalah orang-orang raksasa, mereka pun berkata bahwa mereka seperti belalang.

Kemudian Kaleb berkata kepada Musa “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu sebab kita pasti akan mengalahkannya.

 

Firman ini berbicara tentang ketakutan. Yaps, bayangkan saja ketakutan yang dialami oleh 10 orang pengintai. Mereka belum maju tetapi sudah takut. Hal yang sama juga yang seringkali terjadi dalam hidup kita. Kita selalu focus pada besarnya masalah tetapi tidak melihat betapa besarnya Tuhan. Kita mudah menganggap remeh diri kita sendiri. Mungkin dalam pekerjaan atau dalam hal yang lainnya ketika kita diminta oleh atasan untuk mengerjakan hal-hal yang besar kita menolak dengan alasan kita tidak bisa, dll. Padahal kita belum mencoba. Saya teringat kalo beberapa hari yang lalu ketika diminta membawakan firman saya langsung menolak dengan alasan jadwal saya belum keluar jadi saya belum bisa memastikan padahal saya memang tidak berani, saya takut, dll. Namun firman ini kembali meneguhkan saya. Dalam khotbah juga ibu pendeta berkata bahwa jika kita menolak berarti anggap saja kita menolak berkat. Tuhan bisa memakai siapa saja. Lagi dan lagi saya seperti dinasehati.

Kita harus belajar dari 2 orang pengintai yaitu Kaleb dan Yosua. Mereka percaya bahwa mereka akan mengalahkan orang-orang disana. Kaleb percaya bahwa Tuhan akan memberikan kemenangan, Kaleb melihat pada janji Tuhan (ay 2).

Apapun masalah hidup kita sekarang, jangan pernah takut dan berfokus pada masalah itu tetapi mari melihat kebesaran Tuhan.

Semoga terberkati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hai to "Apotek"

Doc. Pribadi "STR kelaaarrrrrrrrr! Saya kemana nih Tuhan selanjutnya?" Kira-kira begitu pertanyaan bahagia ketika mendapatkan email dari KTKI. Ya dong, bahagianya melebihi orang yang lu suka nembak lu hahah mungkin yaaa ðŸĪŠ karena drama per-STR-an ini sangat panjang.  Besar harapan bisa bekerja di rumah sakit saat ini. Masukkan lamaran di rumah sakit-rumah sakit yang membuka lowongan namun belum ada panggilan. Seperti menunggu WA, telpon, email (masih ada ya?) dari nasgor special ga pake cabe ehh maksudnya dari someone special, pun saya dalam menunggu panggilan.  Dalam sedikit kecemasan saya sore itu, ada loker di telegram dari sebuah apotek. Masukkan, tidak ya? Tapi kan harus menunggu panggilan dari rumah sakit dulu. Nanti kalo diterima di apotek dan tiba-tiba ada panggilan dari rumah sakit bagaimana? Pikiran-pikiran yang muncul setelah membaca loker tersebut.  Bertanya, adalah hal wajib yang dilakukan bagi seorang Yona yang susah mengambil keputusan ini. Orang-orang terdekat

Abigail

Dok.Pribadi Pukul 12.03 tepat setahun yang lalu tangis seorang bayi terdengar untuk pertama kalinya setelah perjuangan mamanya untuk melahirkan normal tapi harus operasi karena 1 dan 2 hal. Ya, mama Abigail (kakak perempuanku) sangat menginginkan untuk melahirkan secara normal, sampai kami harus ke rumah sakit beberapa hari sebelum melahirkan bahkan membawa koper ke rumah sakit. Kakakku di operasi di RSUD terbesar di provinsi kami, jadi taulah betapa riwehnya keluarga pasien.  Bolak balik mengurus administrasi dengan lokasi yang luas ditambah pengambilan obat yang harus naik turun tangga setiap pagi, siang dan malam dan kami hanya bertiga bersama kak Dan (papa Abigail) sampai setelah operasi barulah mama saya (oma/nenek Abigail) tiba.  Tahun 2023 adalah tahun yang cukup berat untuk saya dimulai dari tidak lolosnya beasiswa, menganggur dalam waktu lama, dll. Namun selalu ada hal yang disyukuri, salah satunya Abigail.  Saya belajar : 1. Menggendong bayi dengan tidak kaku dan juga dengan

Selamat Tahun Baru 🎉

Selamat Tahun Baru 2024 ☺ Halo teman-teman semua, selamat membaca tulisan pertama di tahun baru ini.  Resolusi saya di tahun ini salah satunya adalah menulis setiap hari di beberapa platform yang ada. *siapa yg nanya ya btw? Hihihi Hari ini, di ibadah awal tahun, firman yang direnungkan dari Yakobus 4:13-17, dengan perikop "Jangan Melupakan Tuhan Dalam Perencanaan." Sebuah nasihat di awal tahun yang merupakan salah satu pegangan, harusnya ya.  Terkadang kita mungkin lupa mengingat Tuhan dalam setiap rencana-rencana kita karena mungkin saja kita berpikir bahwa kita bisa kok, kita mampu, dan kita-kita yang lainnya.  Kita lupa bahwa kita ini tidak bisa berbuat apa-apa tanpa Tuhan. Kita hanyalah manusia terbatas yang harusnya senantiasa bergantung pada Tuhan.  Dengan melibatkan Tuhan, kita akan dipimpin untuk setiap rencana-rencana kita. Sehingga semua itu boleh memuliakan nama Tuhan.  Sekian perenungannya.  Solo Deo Gloria!