“Jalan Tuhan bukan
jalanku, jangan bimbang ataupun ragu nantikan Tuhan jadikan semua Indah Pada
Waktunya”. Seperti lirik lagu diatas, begitupun dengan apa yang Tuhan buat
untuk diri ku.
Setiap orang pasti
punya cita-cita. Bagi yang mau kuliah pasti sudah memikirkan sebelum lulus SMA
atau bagi yg mau kerja pasti sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk bisa
mencapai impiannya. Tetapi akan berbeda jika apa yang sudah direncanakan tidak
sesuai dengan kenyataan. Awalnya saya tidak memiliki niat untuk masuk dalam
kampus ini. Bahkan dalam doa saya, saya bilang sama Tuhan supaya kalo bisa saya
tidak masuk di kampus tersebut. Kampus ini adalah kampus kemauan orang tuaku. Pergumulan
yang panjang untuk tempat kuliahku. Orang tua saya mempertahankan agar saya
harus ambil jurusan kesehatan. Saya tidak mau, karena saya juga memiliki impian
jurusan dan tempat untuk berkuliah. Namun keinginan saya tidak disetujui oleh
orang tua. Siang itu, mama saya bertanya dengan serius dan saatnya saya harus
pilih jurusan kesehatan. Awalnya saya mengatakan saya memilih jurusan Analis
Kesehatan. Mama saya menyetujui, tetapi hati saya seperti berat. Entah kenapa
tiba-tiba saya langsung berkata ke mama “mama, saya pilih farmasi bukan
analis”. Mama saya menyetujui. Akhirnya saya daftar ke kampus kesehatan ini namun
saya juga mendaftar di fakultas Teknik di salah satu universitas negeri kota
saya dan Jurusan Psikologi di salah satu kampus favorit saya semasa SMA di
pulau Jawa. Hasil tes yang pertama keluar yaitu dari kampus kesehatan, dan saya
dinyatakan LULUS. Saya berharap 2 jurusan yang saya tes juga bisa lulus di
salah satu jurusan. Beberapa minggu
kemudian hasilnya keluar dan saya dinyatakan TIDAK LULUS. Sedih bukan?. Mau
tidak mau, suka tidak suka saya harus masuk jurusan farmasi. Singkat cerita
setelah saya diterima saya mengikuti semua kegiatan awal bagi mahasiswa baru
selama seminggu dan saya resmi jadi anak Farmasi. Hal tersebut tidak membuat
saya senang atau bangga. Justru seakan membuat saya ingin keluar dari jurusan
tersebut, apalagi kalo melihat teman-teman lain yg kuliah sesuai dengan impian
mereka. Perkuliahan dimulai dan saya tidak ada semangat untuk mempelajari ilmu
farmasi. Saya rajin kuliah tiap hari tetapi niat saya untuk belajar tidak ada. Beberapa
kali mendengar khotbah mengenai bukanlah kebetulan kita kuliah kampus ini, tetapi
tidak merubahku. Setiap hari saya selalu mempunyai pikiran untuk pindah kuliah
di tahun berikut. Saya sudah cek kampus dan jurusan yang saya impikan bahkan
saya sudah bicarakan ke orang tua saya walaupun mereka tidak mau. Saya berpikir
walaupun saya berkeras kepala tetapi tidak mungkin saya keluar kuliah ini
dengan tidak adanya dukungan dari siapapun. Semester pertama berlalu, saya
LULUS semua mata kuliah dengan IP yang baik. Saya heran.. akhirnya saya
benar-benar mau datang pada Tuhan dan tinggalkan keras kepalanya saya. Dalam
doa, saya bilang sama Tuhan sambil menangis “Tuhan kalau memang ini jurusan
yang Tuhan pilih untuk saya, tolong beri saya bisa belajar dengan
sungguh-sungguh di jurusan tersebut”. Setelah masuk semester 2, perlahan-lahan
hal yang menakjubkan pun mulai saya rasakan. Saya mulai semangat belajar, saya
bisa memahami dan mengerti setiap pelajaran yang diberikan dosen dan
keingintahuan saya tentang jurusan ini ini timbul. Dan di semester 2 saya LULUS
dengan IP yang naik drastis dari semester 1. Puji Tuhan masuk semester 3 sampai
semester akhir saya bisa belajar dengan sungguh-sungguh dan mendapat IPK yang
baik bahkan bisa lulus dari kampus ini dengan baik. Bukan hanya ilmu farmasi
yang saya dapatkan di kampus ini tetapi saya juga menerima Kristus sebagai
Juruslamat pribadi dan dapat bergabung dalam komunitas PMK dan KTB yang
mengajarkan saya tentang keselamatan dari Tuhan Yesus, mengajarkan saya untuk
mengerjakan hal-hal yang bersifat kekal dan saya semakin bertumbuh dalam iman.
Jalan Tuhan tetap yang
terbaik. Tuhan membuat kita untuk melekat kepadaNYA dengan caraNYA yang mungkin
tidak kita sukai. Percaya dan taruh hidupmu pada tangan Tuhan.
Komentar
Posting Komentar